Peningkatan kapasitas dalam pengenalan standar antropometri kit ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hari Selasa (5/9) di aula Kecamatan Cikoneng, acara ini dihadiri oleh para tenaga kesehatan, Ketua Pokjanal Desa dan Ketua Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengukuran antropometri yang akurat dan memberikan edukasi mengenai Penanganan Masalah Gizi (PMBA).

Antropometri adalah metode pengukuran dimensi fisik tubuh manusia, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Ini adalah alat penting dalam mengidentifikasi masalah gizi pada anak-anak dan dewasa. Namun, pengukuran yang tidak akurat dapat menghasilkan diagnosa yang salah dan intervensi yang tidak tepat.

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Posyandu, yang berperan penting dalam mengawasi pertumbuhan anak-anak, pemantauan gizi ibu hamil, dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat setempat.

Salah satu sorotan utama dari pertemuan ini adalah pengenalan standar antropometri kit yang baru. Kit ini mengandung peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengukuran antropometri dengan akurat. Para peserta pertemuan diberikan pelatihan intensif tentang cara menggunakan alat-alat ini dan bagaimana menginterpretasikan hasil pengukuran.

Selain itu, pendidikan tentang Penanganan Masalah Gizi (PMBA) juga menjadi fokus penting dalam pertemuan ini. Para peserta diajarkan tentang pentingnya nutrisi yang seimbang, cara mengatasi masalah gizi pada anak-anak, dan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi yang baik. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat setempat untuk mengatasi masalah gizi yang sering kali terabaikan.

Dalam pidatonya, Bu Bayu dari Puskesmas Cikoneng menyampaikan, “Peningkatan kapasitas dalam pengenalan standar antropometri dan edukasi PMBA adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengukuran antropometri dan pentingnya gizi yang baik, kita dapat mengidentifikasi masalah lebih awal dan memberikan perawatan yang lebih baik.”

Pertemuan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertukar pengalaman dan ide tentang implementasi praktik-praktik terbaik yang mereka pelajari.

Peningkatan kapasitas dalam pengenalan standar antropometri kit ke Posyandu dan edukasi PMBA diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan pada kesehatan masyarakat setempat. Semoga acara ini menjadi langkah awal yang kuat dalam perjuangan bersama untuk mengatasi masalah gizi dan memastikan kesejahteraan semua anggota masyarakat.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan secara simbolis antropometri kit kepada salahsatu ketua Posyandu.

Bagikan Berita