+62 xxxx xxxx xxx

Cikoneng, 10 Mei 2025 — Perpustakaan Desa (Perpusdes) Bintang Manggala memulai langkah baru dalam mendekatkan akses literasi kepada masyarakat dengan meluncurkan program Perpusdes Keliling. Kegiatan perdana ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025, dengan kunjungan pertama ke SDN 1 Cikoneng sebagai titik awal layanan keliling yang menggunakan Maskara.

Maskara singkatan dari Mobil Aspirasi Kampung Juara adalah kendaraan serbaguna bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kini dimanfaatkan sebagai perpustakaan berjalan. Mobil ini telah dimodifikasi dan diisi dengan berbagai koleksi buku bacaan anak-anak dan buku pengetahuan umum. Tujuannya adalah memperluas jangkauan layanan literasi ke Sekolah-Sekolah yang ada di wilayah desa.

Dalam kunjungan ke SDN 1 Cikoneng, antusiasme para siswa sangat tinggi. Mereka secara bergantian masuk ke dalam mobil untuk membaca, memilih buku, dan mendengarkan dongeng yang disampaikan oleh petugas perpustakaan. Suasana ceria dan penuh semangat belajar sangat terasa, menandakan bahwa kehadiran Perpusdes Keliling memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak-anak sekolah dasar.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Bunda Literasi Desa Cikoneng yang turut hadir dan mendampingi secara langsung. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas inisiatif Perpusdes Bintang Manggala dalam menghadirkan perpustakaan keliling sebagai solusi konkret memperluas budaya literasi.

“Ini adalah langkah penting untuk menanamkan kecintaan membaca sejak dini. Anak-anak harus diperkenalkan pada dunia buku dalam suasana yang menyenangkan. Dengan hadirnya Perpusdes Keliling ini, semoga anak-anak Cikoneng semakin gemar membaca dan semakin terbuka wawasannya,” ujar Bunda Literasi dengan penuh semangat.

Program Perpusdes Keliling direncanakan akan terus berlanjut dengan menyasar berbagai titik di Desa Cikoneng, termasuk Sekolah lainnya, Posyandu, serta kelompok ibu dan remaja. Perpusdes Bintang Manggala berkomitmen menjadikan literasi sebagai gerakan sosial yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan kolaborasi antara Pemerintah Desa, Sekolah, dan pegiat literasi, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa literasi tidak harus menunggu masyarakat datang ke perpustakaan tetapi perpustakaanlah yang harus hadir di tengah masyarakat.

Bagikan Berita